Optimization Story: Pemilihan Jalur Distribusi Barang Jadi
Suatu perusahaan manufaktur memiliki dua factories yang terpisah jaraknya. Kedua factories tersebut memproduksi barang jadi untuk kemudian dijual oleh distributor. Ada alur distribusi yang harus dilalui barang jadi tersebut hingga ke tangan distributor. Bagaimana alurnya?
Berikut adalah flow-nya:
- Factory 1 bisa mendistribusikan barang jadi tersebut ke:
- Factory 2,
- Distribution center, dan
- Warehouse 1.
- Factory 2 hanya bisa mendistribusikan barang jadi ke distribution center.
- Distribution center hanya bisa mendistribusikan barang jadi ke warehouse 2.
- Warehouse 1 bisa saling overflow barang dari dan ke warehouse 2.
- Distributor akan mengambil barang jadi jadi warehouse 1 dan/atau warehouse 2.
Nah, berikut data pelengkap lainnya:
- Produksi:
- Factory 1 hanya bisa menghasilkan barang jadi sebanyak
50
unit per hari. - Factory 2 hanya bisa menghasilkan barang jadi sebanyak
40
unit per hari.
- Factory 1 hanya bisa menghasilkan barang jadi sebanyak
- Transportasi:
- Biaya transportasi barang jadi dari Factory 1 ke Factory
2 adalah
Rp200
/unit. Tapi karena keterbatasan space yang ada, transporter hanya bisa mengangkut maksimal10
unit per hari. - Biaya transportasi barang jadi dari Factory 1 ke
distribution center adalah
Rp400
/unit. Tidak ada batasan berapa banyak unit yang bisa diantar. - Biaya transportasi barang jadi dari Factory 1 ke
warehouse 1 adalah
Rp900
/unit. Tidak ada batasan berapa banyak unit yang bisa diantar. - Biaya transportasi barang jadi dari Factory 2 ke
distribution center adalah
Rp300
/unit. Tidak ada batasan berapa banyak unit yang bisa diantar. - Biaya transportasi barang jadi dari distribution center ke
warehouse 2 adalah
Rp100
/unit. Tapi karena keterbatasan space yang ada, transporter hanya bisa mengangkut maksimal80
unit per hari. - Biaya transportasi barang jadi dari warehouse 1 ke
warehouse 2 adalah
Rp300
/unit. Sedangkan biaya transportasi barang jadi dari warehouse 2 ke warehouse 1 adalahRp200
/unit.Tidak ada batasan berapa banyak unit yang bisa diantar.
- Biaya transportasi barang jadi dari Factory 1 ke Factory
2 adalah
- Stock Level
- Warehouse 1 harus memiliki
30
unit barang jadi dalam sehari untuk di-pick up oleh distributor. - Warehouse 2 harus memiliki
60
unit barang jadi dalam sehari untuk di-pick up oleh distributor. - Distribution center hanya berfungsi sebagai tempat perantara dan sorting center sehingga tidak boleh menyimpan barang jadi sama sekali.
- Warehouse 1 harus memiliki
Problem
Bagaimana jalur distribusi yang paling optimal?
Definisi optimal:
Jalur distribusi yang memiliki cost paling kecil dengan tetap memenuhi kebutuhan distributor.
Model Matematika
Untuk memecahkan masalah optimization ini, saya akan buat model matematikanya.
Definisi variabel
Namun, saya akan mendefinisikan variabel berikut ini:
- barang jadi yang ditransport dari titik
a1
ke titika2
.
Objective function
Tujuan model ini adalah meminimalisir cost:
Constraints
Ini adalah constraints yang dihadapi:
Factory 1
Factory 2
Distribution Center
Warehouse 1
Warehouse 2
Max transportasi factory 1 ke factory 2:
Max transportasi distribution center ke warehouse 2:
Min nilai :
Solusi
Dari constraints di atas, saya bisa menyelesaikannya dengan bantuan solver di R. Sehingga solusi yang saya dapatkan adalah sebagai berikut:
Jika dibuat summary-nya:
Factory 1 memproduksi 50 unit barang jadi. Sebanyak 10 unit langsung dikirim ke warehouse 1, sisanya (40 unit) dikirim ke distibution center. Sedangkan factory 2 40 unit dan semuanya langsung dikirim ke distribution center. Sehingga di distribution center ada total 80 unit barang jadi. Semuanya lantas dikirim ke warehouse 2. Karena warehouse 2 hanya bisa menampung 60 unit, maka 20 unit di-overflow ke warehouse 1.
Total cost yang dihasilkan adalah Rp49.000
dan ini merupakan cost
yang paling kecil di antara semua alternatif yang mungkin.
if you find this article helpful, please support this blog by clicking
the ads.