5 minute read

Beberapa hari ini, timeline saya berseliweran topik terkait suatu layanan trading yang telah ditutup oleh OJK karena terindikasi judi atau penipuan. Setelah saya coba Googling sana-sini, saya temukan layanan trading ini sebenarnya hanya tempelan belaka. Hal yang terjadi justru berupa binary option. Yakni menaruh sejumlah uang, kemudian menebak arah pergerakan suatu asset: apakah naik atau turun? Jika tebakan benar, maka user akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, uang bisa ludes seketika.

Melihat aturan tersebut saja, kita sudah bisa memastikan bahwa ini bukanlah sebuah trading tapi murni judi.

Oke lah jika kita tidak mau menggunakan istilah judi pada kasus ini, saya akan tunjukkan bahwa “trading” dengan cara ini pasti akan selalu merugikan user.


Pada saat saya kuliah S1 dulu, saya mengambil mata kulian Matematika Keuangan. Salah satu materinya, kami diajarkan how to always win dalam transaksi pembelian option saham (baik put atau call). Tujuannya adalah untuk mencegah kondisi tersebut. Istilahnya adalah arbitrage. Bahasa simpelnya bandar selalu menang.

Kembali ke kasus binary option, saya akan lakukan simulasi Monte Carlo untuk menunjukkan bahwa user always lost dalam bertransaksi dengan prinsip ini.

Simulasi ini juga akan membantah beberapa video Youtuber yang memperlihatkan mereka bisa mendapatkan profit jutaan dari modal minim.

Saya mengambil contoh Binomo yang memberikan keuntungan 80% jika tebakan kita benar. Sebaliknya, jika tebakan salah maka uang kita akan ludes seketika.

Saya akan melakukan simulasi sebanyak 4.000 kali dengan modal awal Rp100.000. Asumsi yang saya pakai adalah setiap user tetap terus menebak selama uangnya masih ada peluang tebakan benar / salah sebesar 50-50. Kira-kira berapa expected return yang bisa kita dapatkan dari Binomo ?

Flowchart simulasinya adalah sebagai berikut:


Dari skema di atas, kita akan cek berapa hasil akhirnya?


Hasil Simulasi

Berikut adalah grafik hasil simulasinya:

Jika dilihat dari simulasi di atas, sebenarnya user “bisa menang” hingga mendapatkan Rp 64.27 juta. TAPI masalahnya user tidak akan pernah tahu kapan harus berhenti karena pada ujungnya expected return yang user dapatkan adalah Rp 0 alias NIHIL.

Perhatikan saja ujung setiap garis di atas selalu menuju nilai Rp 0.

Lantas berapa peluangnya kita bisa mencapai Rp 64.27 juta?

Ternyata dari 4.000 kali simulasi, hanya sekali saja simulasi bisa mencapai nilai tersebut. Dan perlu saya ingatkan sekali lagi, setelah mencapai nilai tersebut pada saat bid selanjutnya uang kita hangus!

Sekarang saya akan tunjukkan pada langkah bid ke berapa uang kita sudah hangus:


Hampir separuh simulasi (> 2000 kali kejadian) memperlihatkan uang user selalu habis pada bid kedua! Artinya boro-boro mau untung, baru mulai saja sudah zonk.

Yakin masih mau kayak gini?

Kesimpulan

Waspadalah dalam berinvetasi. Jangan mudah tergiur oleh janji-janji manis para influencer atau Youtuber. Kita sebenarnya bisa dengan mudah melakukan simulasi untuk mengecek apakah rules investasi yang ada itu akan selalu merugikan salah satu pihak atau tidak.

if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.