Perang Diskon E-commerce (Seller vs Platform) dalam Konteks Game Theory
Hampir setiap hari, saya mendapatkan notifikasi dari salah satu e-commerce di smartphone bahwa ada diskon spesial yang sedang berlangsung saat ini. Dari informasi yang saya ketahui dari rekan saya, ada dua jenis diskon yang ada di e-commerce, yakni:
- Diskon yang diberikan oleh platform ecommerce,
- Diskon yang diberikan langsung oleh seller.
Baik pihak platform e-commerce dan seller memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam pemberian diskon tersebut.
Diskon (menarik pembeli, tetapi rugi) atau Tidak Diskon (margin terjaga, tapi risiko sepi pembeli).
Bayangkan kita adalah seller yang memiliki toko online yang menjual produk di platform e-commerce. Kita dan platform (tentunya) sama-sama mau untung, tapi pemilihan strategi diskon bisa membuat “konflik”.
Bagi seller, alternatif strategi diskon yang bisa diambil adalah:
- Memberikan diskon yang diharapkan produk menjadi lebih murah sehingga produk laris. Namun konsekuensinya adalah margin relatif lebih tipis (untung sedikit) dibandingkan saat harga produk normal.
- Tidak memberikan diskon, berarti harga produk normal sehingga keuntungan relatif lebih besar, tapi risiko sepi pembeli.
Sedangkan bagi platform e-commerce, alternatif strategi diskon yang bisa diambil adalah:
- Memberikan diskon tambahan yakni memberikan subsidi diskon bagi seller sehingga seller dan pembeli senang. Diharapkan produk laris sehingga platform makin ramai. Namun karena budget diskon diambil dari kantongnya platform, maka otomatis ada cost di sana.
- Membiarkan tanpa diskon sehingga seller bebas mengatur harga. Ada kemungkinan platform e-commerce tak ramai dan hanya mendapat service fee normal.
Kita bisa gambarkan hubungan keduanya menjadi matriks berikut ini:
Platform Diskon | Platform Tidak Diskon | |
---|---|---|
Seller Diskon | Seller rugi, Platform untung | Seller rugi besar, Platform untung besar |
Seller Tidak Diskon | Seller aman, Platform rugi | Seller untung, Platform biasa saja |
Kasus di atas bisa dipandang sebagai salah satu contoh kasus Game Theory. Apa itu game theory? Simak penjelasannya berikut ini:
Penjelasan Sederhana tentang Game Theory
Apakah kamu pernah menonton film A Beautiful Mind? Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang matematikawan bernama John Nash saat beliau menemukan game theory.
Game Theory adalah cabang matematika dan ekonomi yang mempelajari pengambilan keputusan oleh pemain (individu, perusahaan, atau pihak lain) dalam situasi di mana hasilnya tergantung pada aksi semua pihak yang terlibat. Konsep dasar dari game theory:
- Pemain (Players): Pihak yang terlibat (misalnya: seller vs platform e-commerce).
- Strategi (Strategies): Pilihan yang tersedia untuk setiap pemain (misalnya: “diskon” vs “tidak diskon”).
- Payoff (Hasil): Keuntungan/kerugian yang didapat berdasarkan kombinasi strategi.
- Nash Equilibrium: Situasi di mana tidak ada pemain yang bisa dapat hasil lebih baik dengan mengubah strategi sendiri, jika pemain lain tetap pada strateginya.
Ada satu contoh legendaris yang biasa digunakan saat menjelaskan game theory. Contoh tersebut bernama The Prisoner’s Dilemma.
Dua penjahat (A dan B) ditangkap polisi. Mereka dipisahkan satu sama lain dan diberi pilihan:
- Mengaku (Berkhianat terhadap penjahat lain).
- Jika salah seorang penjahat tersebut berkhianat (mengakui kejahatannya), dia bisa dibebaskan asalkan rekannya tak berkhianat. Sedangkan rekannya yang tak berkhianat akan mendapatkan hukuman maksimal.
- Jika keduanya saling mengkhianati, maka keduanya akan diberikan hukuman.
- Diam (Tetap setia kawan terhadap penjahat lain).
- Jika keduanya diam, polisi tak punya bukti apapun untuk menahan mereka.
- Masalahnya kedua penjahat ini dipisahkan ruangannya sehingga tak saling mengetahui keputusan apa yang diambil oleh rekannya yang lain.
Saya bisa tampilkan Payoff Matrix-nya sebagai berikut:
B Diam | B Mengaku | |
---|---|---|
A Diam | A: 1 tahun, B: 1 tahun | A: 10 tahun, B: Bebas |
A Mengaku | A: Bebas, B: 10 tahun | A: 5 tahun, B: 5 tahun |
- Jika keduanya diam (setia kawan), hukuman minimal (1 tahun).
- Jika satu berkhianat dan satu diam, yang mengaku bebas, yang diam kena hukuman maksimal.
- Nash Equilibrium: Keduanya memilih berkhianat (masing-masing 5
tahun), karena:
- Jika A memilih diam, B lebih untung mengaku (bebas vs 1 tahun).
- Jika A memilih mengaku, B lebih baik mengaku (5 tahun vs 10 tahun).
Kita kembali kepada kasus diskon seller vs platform e-commerce. Saya bisa membuat Payoff Matrix sebagai berikut:
Platform: Diskon Platform: Tidak Diskon
Seller: Diskon (-5, 10) (-15, 20)
Seller: Tidak Diskon (0, -5) (10, 0)
- Seller Diskon + Platform Diskon (D, D):
- Seller rugi 5 (karena margin berkurang).
- Platform untung 10 (karena traffic meningkat).
- Seller Diskon + Platform TD (D, TD):
- Seller rugi besar 15 (karena diskon tidak didukung platform, jadi kurang efektif).
- Platform untung besar 20 (karena seller diskon, tapi platform tidak berbagi biaya).
- Seller TD + Platform Diskon (TD, D):
- Seller untung 0 (tidak ada diskon, tapi platform diskon menarik pembeli).
- Platform rugi 5 (biaya diskon tidak tertutup).
- Seller TD + Platform TD (TD, TD):
- Seller untung 10 (tanpa diskon, margin tinggi).
- Platform untung 0 (tidak ada diskon, traffic biasa).
Perhatikan bahwa saya membuat nilai pada matriks di atas berdasarkan pendapat dan asumsi saya saja ya. Jika tak setuju dan ingin mengubahnya, dipersilakan saja.
Analisis Nash Equilibrium:
- Strategi Dominan:
- Seller selalu lebih memilih Tidak Diskon (TD) (payoff lebih tinggi: 0 > -5 dan 10 > -15).
- Platform selalu lebih memilih Tidak Diskon (TD) (payoff lebih tinggi: 20 > 10 dan 0 > -5).
- Equilibrium terjadi saat seller dan platform (TD, TD) dengan payoff (10, 0).
Nash Equilibrium terjadi saat [Tak diskon, Tak diskon], yakni saat seller dan platform sama-sama tidak memberikan diskon.
Meskipun strategi (D, D) bisa lebih menguntungkan secara kolektif tapi secara payoff individu membuat kedua pihak memilih tidak diskon. Seandainya kedua pihak bisa bekerja sama bisa jadi payoff menjadi lebih optimal.
if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.