6 minute read

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia ini sedikit banyak mengubah tatanan dunia kerja menuju lebih digital. Beruntung bagi saya, perusahaan tempat saya bekerja sudah lebih dulu mengusung tema digital dan remote working. Isu mengenai impelementasi WFH sudah selesai dibahas bahkan sejak saya pertama kali kerja di sana (tahun 2012).

Jadi WFH sekarang ini bukanlah barang baru bagi kami.

Concerns mengenai cara kerja dan produktivitas sudah case closed!

Sebagai seorang yang bekerja rely on data and analytics, sebenarnya saya cukup membutuhkan laptop atau komputer saja. Kebetulan juga saya selalu mengerjakan setiap project data science sendirian, jadi koordinasi yang dilakukan biasanya memang langsung ke klien internal kantor saja. Tidak perlu repot-repot mengurusi administrasi apa-apa.


Untuk urusan laptop, saya sudah pernah menulis mengenai Ubuntu dan ChromeOS. Jadi sebenarnya gak masalah mau pakai OS apa saja, yang penting R Studio harus bisa digunakan di OS tersebut. Namun, sekarang saya lebih memilih Ubuntu sebagai daily driver saya.

Nah, setelah mulai WFH, timbul beberapa masalah baru:

  1. Saya menggunakan 2 laptop untuk bekerja, oleh karena itu saya membutuhkan satu media penyimpanan files yang bisa digunakan untuk memindah-mindahkan files dari satu laptop ke laptop lainnya. Awalnya saya menggunakan USB drive untuk melakukan hal tersebut. Tapi kadang saya jadi keder sendiri. Puncaknya adalah saat saya lupa file mana yang memiliki version terbaru. Akibatnya pekerjaan saya hilang karena tertimpa dengan file yang lebih rendah version-nya.
  2. Saya dan beberapa rekan kantor menginisiasi training R, oleh karena itu kadang-kadang diperlukan media untuk bisa mengkolaborasikan script dan materi training dengan efisien antar trainer dan trainee.

Jadi muncul kebutuhan akan satu media yang bisa diandalkan untuk memindahkan files dan memudahkan kolaborasi. Media cloud seperti One Drive atau Google Drive menurut saya kurang tepat digunakan untuk bekerja dengan R Studio.

Berhubung saya sudah menggunakan Github sebagai back bone membuat situs ini, maka kenapa tidak saya maksimalkan saja untuk urusan kerjaan?

Begitu pikir saya.


Bagaimana menyambungkan Github ke R Studio?

Saya membuat beberapa repository yang kemudian saya hubungkan ke R Studio. Bagaimana caranya?

Pertama

Buat dulu repository di Github, lalu cari bagian code, copy alamat yang tertera pada section https tersebut.

Kedua

Buka R Studio, pilih File -> New Project -> Version Control -> Git. Paste alamat dari github ke kolom yang ada.

Ketiga

R Studio secara otomatis melakukan cloning folders dan files dari Github ke local disk. Sekarang kita bisa memodifikasi semua file tersebut secara offline. Saat nanti ada perubahan (penambahan, pengurangan, atau modifikasi), kita bisa synchronize dengan melakukan commit, push, dan pull dari R Studio.


Jadi apa saja yang saya lakukan dalam memaksimalkan Github saat WFH?

1. Membuat public repository untuk wadah training

Hal yang pertama kali saya lakukan adalah membuat public repository untuk wadah training R di kantor. Kemudian saya menghubungkan repository tersebut ke R Studio. Jadi setiap script yang saya share dan tunjukkan kepada trainee bisa diakses real time.

2. Membuat private repository untuk daily jobs

Seperti yang saya kemukakan sebelumnya, bekerja dengan 2 laptop membutuhkan satu manajemen files yang mumpuni dan gak bikin bingung. Dengan membuat private repository (supaya tidak ada yang bisa ngintip), saya bisa menyimpan files kerjaan di satu tempat saja.