4 minute read

Ceritanya Senin ini, 20 Januari 2020 dalam rangka memperingati Bulan K3, saya dan beberapa rekan di area kerja yang bertugas sebagai petugas peran K3 Nutrifood harus memberikan materi mengenai kebakaran dan banjir kepada semua rekan kerja di lantai kami.

Seharusnya ada tujuh orang petugas peran di lantai saya. Tapi karena satu dan lain hal, hanya ada dua atau tiga orang saja yang siap menyampaikan materi tersebut. Saya termasuk orang yang izin gak ngantor hari ini.

Sebagai salah satu petugas damkar di area kerja, awalnya saya mendapatkan tugas untuk menyampaikan materi seputar kebakaran. Untuk menebus dosa absen, saya coba berkontribusi dengan menulis tulisan ini.

Tau gak sih apa penyebab kebakaran?

Jawabannya: API.

Tapi tau gak sih apa yang menyebabkan api?

Secara teori, api itu dibangun oleh beberapa unsur, yakni:

api

Semua unsur itu harus menyatu agar bisa menghasilkan api. So, secara teori, saat kita menghilangkan salah satu dari ketiga unsur itu, maka api bisa dikendalikan atau dipadamkan.

Ada gak sih data yang menghimpun informasi seputar kebakaran di Jakarta?

Ternyata situs open data Jakarta memuat data yang saya inginkan. Namun hanya tersedia data di tahun 2018 saja.

Percaya atau tidak, berdasarkan data yang saya himpun dari situs data.jakarta.go.id, sepertinya hampir setiap hari terjadi kebakaran di Jakarta pada tahun 2018.

a1

Sebagaimana musibah lainnya, kebakaran memberikan banyak sekali kerugian bagi kita semua. Pada tahun 2018, tercatat kerugian secara materiil diperkirakan menembus angka 180.26 Milyar Rupiah!

Sebuah angka yang fantastis menurut saya.

ax

a2

Sebenarnya dari mana sih sumber api kebakaran terbanyak? Berdasarkan data yang ada, korsleting listrik menjadi sumber penyebab kebakaran terbanyak di Jakarta.

Hal ini sudah sepatutnya membuat kita aware dengan potensi bahaya kebakaran terkait dengan listrik dan komponen-komponennya.

a3

Objek apa saja yang terbakar?

v4

Bagaimana dengan banyaknya korban jiwa?

Pada tahun 2018, tercatat:

  • 159 orang mendapatkan luka ringan.
  • 23 orang mendapatkan luka berat.
  • 25 orang dinyatakan meninggal dunia.

So, semoga dari data ini kita bisa memetik pelajaran dan mengambil langkah konkrit untuk sama-sama mencegah terjadinya kebakaran bersama-sama.