5 minute read

Apa itu Korelasi?

Definisi

Secara definisi statistika, korelasi adalah:

Linear strength and direction of a relationship between two variables.

Ada tiga keywords yang penting pada definisi tersebut, yakni:

  1. Variables, yakni dua variabel yang ingin dicek hubungannya.
  2. Linear Strengh, menandakan seberapa kuat kedua variabel tersebut secara linear.
  3. Direction, menandakan arah dari hubungan kedua variabel tersebut.

Kita akan bahas satu-persatu yah.

Variables

Ada hal penting yang perlu diperhatikan saat kita hendak melakukan analisa korelasi. Apa itu?

  1. Pastikan kedua variabel yang akan kita uji secara logis dapat dihubungkan.
  2. Kedua variabel tersebut harus berupa numerik.

Masih ingat dengan tipe-tipe data?

Jadi, hanya data kuantitatif saja yang bisa dihitung korelasinya.


Variabel dengan tipe data kualitatif

Jadi jika saya memiliki data kualitatif, apakah tidak bisa dihitung korelasinya?

Jawabannya: tetap bisa

Namun tidak menggunakan metode yang selama ini umum digunakan. Karena saat kita berbicara mengenai korelasi, sebenarnya kita hanya membicarakan hubungan dari dua data kuantitatif saja.

Korelasi dengan data kualitatif akan saya jelaskan di kemudian hari yah.


Linear Strengh

Korelasi adalah suatu nilai yang berada di selang angka -1 hingga 1. Nilai mutlak dari korelasi menandakan seberapa kuat hubungan kedua variabel secara linear.

Apa sih maksudnya?

Jika kita buat grafik sumbu x vs sumbu y, kekuatan kedua variabel (x,y) secara visual dapat dilihat dari seberapa mudah titik-titik yang ditimbulkan dibuat garis lurus. Semakin membentuk garis lurus sempurna, kita bisa katakan bahwa kedua variabel memiliki korelasi kuat. Begitupun sebaliknya.

Coba lihat kembali gambar di awal halaman!

Semakin menuju ke angka 1 atau -1 (ingat, yang dilihat nilai mutlaknya yah!), kedua variabel dalam sumbu kartesian membentuk garis lurus sempurna.

Pengelompokan kekuatan korelasi:

  1. Low : 0.1 - 0.3
  2. Medium : 0.3 - 0.5
  3. High : 0.5 - 1.0

Direction

Kalau kita lihat kembali, nilai korelasi bisa bernilai positif atau negatif. +/- itu menunjukan arah hubungan kedua variabel tersebut.

  • Jika bernilai positif maka hubungan kedua variabel tersebut itu berbanding lurus. Contoh: x naik maka y juga naik.
  • Jika bernilai negatif maka hubungan kedua variabel tersebut itu berbanding lurus. Contoh: x naik maka y juga turun.

Cara Menghitung Korelasi

Sebagaimana kita ketahui, perhitungan statistik itu ada dua macam.

Hal ini juga mempengaruhi cara kita menghitung korelasi.

  • Pearson, menggunakan parametrik.
  • Spearman, menggunakan non parametrik.

Secara default, Ms. Excel menggunakan cara perhitungan parametrik (Pearson). Oleh karena itu harap kita perhatikan saat kita hendak menghitung korelasi di Ms. Excel.


Hasil dari Perhitungan Korelasi

Sebenarnya selain angka korelasi, ada satu angka lagi yang perlu diperhatikan saat melakukan analisa korelasi.

Apa itu?

Signifikansi

Langkah yang proper adalah menghitung signifikansi terlebih dahulu. Jika hasilnya signifikan, maka kita baru bisa menghitung nilai korelasi.

Jika sebaliknya, kita dapatkan tidak signifikan, maka tidak perlu dihitung angka korelasinya.