3 minute read

Tidak terasa, saya sudah melalui satu tahun perkuliahan di magister sains komputasi ITB. Pada tahun final ini, saya harus dengan segera menyelesaikan topik penelitian agar bisa di-submit di jurnal ilmiah bereputasi internasyenel.

Kali ini saya mau bercerita mengenai topik penelitian yang saya lakukan dalam setahun terakhir ini.


Optimisasi pada Supply Chain Management

Hal yang menarik adalah, walaupun saya market researcher tapi saya malah mengerjakan penelitian yang berhubungan dengan supply chain management di pabrik. Tidak semua lini SCM yang saya kerjakan tapi hanya pada production planning yakni proses supplier selection, raw material purchase, dan matching antara raw material dan finished goods.

Saya coba ceritakan ya…

Masalah

Setiap perusahaan bisa menggunakan dua strategi terkait pemenuhan bahan baku, yakni:

  1. Single sourcing; yakni hanya memiliki satu pemasok bahan baku saja. Proses produksi bisa terganggu jika pasokan dari supplier terganggu.
  2. Multiple sourcing; yakni memiliki lebih dari satu pemasok bahan baku. Hal yang krusial adalah memastikan kualitas bahan baku dari berbagai suppliers masih sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Jadi untuk memproduksi produknya, perusahaan saya menggunakan strategi multiple sourcing untuk beberapa bahan baku utama. Masing-masing supplier memiliki harga, delivery time, dan perjanjian kerja sama yang berbeda-beda.

Jadi masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah raw material yang harus dibeli dari masing-masing supplier lalu memasangkannya kepada finished goods sesuai dengan kebutuhannya di setiap periode tertentu.

Sains Komputasi

Lantas di mana letak sains komputasi-nya?

Untuk menyelesaikan masalah optimisasi tersebut, maka diperlukan model komputasi (algoritma atau computer codes) agar masalah tersebut bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat.


Terdengar simpel yah, tapi saya bisa pastikan masalah ini cukup kompleks untuk dimodelkan dalam persamaan matematis - optimisasi.