9 minute read

Beberapa waktu yang lalu, saya ngobrol secara virtual dengan beberapa rekan SMA saya dulu. Ternyata sudah dua tahun ini mereka bersama-sama merintis usaha minimarket retail waralaba di salah satu perumahan di daerah Bekasi. Nama waralabanya apa akan saya rahasiakan yah.

Singkat cerita, mereka memberikan data sales harian minimarket tersebut kepada saya untuk saya oprek-oprek.

Jangan membayangkan data yang saya terima itu sudah sangat bersih dan rapi secara struktur yah. Walaupun bentuknya berformat Microsoft Excel tapi bentuknya unstructured. Jadi harus ada effort untuk merapikan datanya menggunakan R. Sayang sekali saya tidak bisa memperlihatkan format raw data-nya. Padahal lumayan banget kalau dijadikan bahan latihan data carpentry using R.

Kenapa sih merapikannya harus pakai R?

Biar bisa reproducible untuk files selanjutnya. Jadi gak akan capek kalau ada data baru.

Data retail audit semacam ini memiliki informasi yang sangat amat kaya sekali. Agak lebay sih tapi memang begitu faktanya.

Pada awalnya blueprint dari analisa yang hendak saya lakukan saya tuangkan dalam bagan berikut ini:

Semua analisa pada blueprint saya rasa sudah cukup.

Namun karena keterbatasan waktu dan sumber daya, maka saya hanya akan lakukan beberapa yang menarique dan urgent saja sesuai dengan diskusi virtual dengan rekan-rekan saya. Salah satu analisa yang membuat penasaran adalah:

Apakah ada perubahan habit belanja pelanggan selama COVID-19 ini?

Awalnya saya melakukan analisa ini secara tidak sengaja saat mengeksplorasi data yang ada. Pertama, saya coba dengan melihat total sales harian sebagai berikut:

Kalau dilihat sekilas, total sales harian memiliki fluktuatif yang cukup tinggi. Pada beberapa tanggal, kita bisa melihat total sales bisa mencapai angka di atas Rp 10 juta.

Pada bulan Februari 2020, kita bisa lihat juga sepertinya total sales yang dicapai relatif lebih rendah dibandingkan bulan lainnya.

Mari kita lihat total sales per bulan sebagai berikut:

Ternyata benar bahwa di bulan Februari 2020 ada penurunan omset. Namun terjadi bounce back sehingga ada peningkatan pada bulan-bulan setelahnya.

Rata-rata Sales Harian per Bulan

Jika pada bagian sebelumnya, kita telah melihat total sales, sekarang mari kita lihat analisa berdasarkan rata-rata sales per hari di setiap bulan.

Maksudnya gimana?

Yakni berapa nominal rupiah rata-rata yang dikeluarkan pelanggan saat bertransaksi di minimarket setiap bulannya?

Wah, ternyata secara rata-rata sales harian, angka di Januari 2020 hampir sama dengan angka di Februari 2020 lalu selalu ada kenaikan di bulan-bulan setelahnya.

Lalu apa penyebab total sales di Februari 2020 turun sedangkan rata-rata sales harian-nya hampir mirip dengan Januari 2020?

Banyaknya Transaksi per Bulan

Mari kita lihat grafik berikut ini:

Ternyata ada penurunan transaksi pada bulan Februari 2020 (turun sebesar 387 transaksi). Ini adalah penyebab turunnya total sales pada bulan tersebut.

Bagaimana dengan penurunan di bulan Maret 2020 - April 2020?

Walaupun ada penurunan banyaknya transaksi, tapi rata-rata belanja per transaksi di bulan April 2020 justru meningkat tajam. Oleh karena itu total sales juga cenderung aman (tetap naik).

Namun justru ini bisa menjadi pertanyaan tersendiri:

Apakah konsumen di bulan Maret 2020 tidak berbelanja lagi di bulan April 2020?

Jika ini yang terjadi, maka mungkin perlu dicari tahu alasannya sehingga teman saya bisa membuat mereka kembali berbelanja di bulan berikutnya.

Sayangnya, saya belum bisa membuktikan dugaan ini dengan data yang ada.

ATAU

Apakah konsumen di bulan Maret 2020 menaikkan basket size (berbelanja lebih banyak dalam sekali waktu) di bulan April 2020

Bisa jadi penurunan banyaknya transaksi dikarenakan oleh perubahan habit dari pelanggan dalam berbelanja.

Pelanggan yang tadinya lebih sering ke toko untuk berbelanja dengan basket size kecil, sekarang berubah menjadi lebih jarang ke toko namun sekalinya berbelanja mereka memperbesar basket size.

Mari kita buktikan dengan menghitung rata-rata berapa banyak item yang dibeli per pelanggan disetiap bulannya:

Benar dugaan saya. Ada kenaikan basket size di bulan April 2020. Hal ini mengindikasikan ada perubahan habit belanja pelanggan di minimarket milik teman saya ini.

Sedangkan pada Januari 2020 - Februari 2020 basket size pelanggan tetap sama. Ada apa di Februari 2020 ya?


Analisa Lebih Lanjut Terkait Perubahan Habit Belanja

Analisa Basket Size Overall

Untuk meyakinkan kembali dugaan saya pada poin sebelumnya, mari kita lihat grafik berikut ini:

Terlihat bahwa ada peningkatan basket size per transaksi pada bulan May 2020.

Analisa Berdasarkan Member vs Non Member

Ternyata minimarket teman saya ini memiliki program membership. Oleh karena itu, kita akan lihat apakah pola kenaikan basket size terjadi untuk member saja atau juga untuk non member.

Basket Size Member vs Non Member

Pertama-tama, kita akan menghitung berapa banyak barang yang dibeli oleh member dan non member.

Market Size Member vs Non Member

Sekarang kita akan bandingkan nominal uang yang dibelanjakan oleh member vs non member.

Kesimpulan

Adanya PSBB yang dilakukan sepertinya mengubah pola belanja pelanggan di minimarket teman saya.

Walaupun hanya terjadi di minimarket milik teman saya ini, tapi temuan ini memberikan optimisme roda ekonomi masih bergerak. Semoga saja.

Aamiin.