4 minute read

Dalam beberapa hari belakangan ini, sosial media teman-teman saya diwarnai oleh komentar mereka saat mencoba layanan chat pintar (baca: AI) dari OpenAI.

Setelah mencobanya, saya cukup terkesan dengan kemampuan AI tersebut memproses perintah yang kita masukkan.

Lantas terbersit pertanyaan di benak saya:

_Bagaimana saya bisa meng-eksploitasi kepintaran OpenAI ini untuk kepentingan pribadi? ATAU Bagaimana agar OpenAI ini bisa diakses secara otomatis?

Selama ini, untuk mencoba kepintaran OpenAI, kita perlu membuka situsnya terlebih dahulu lalu mengetik perintah. Lantas bagaimana jika saya mau membuat hal tersebut menjadi otomatis jika hal yang ingin saya perintahkan ada banyak?

Jawabannya adalah dengan mengintegrasikan OpenAI dengan R. Caranya ternyata sangat mudah. Cukup meminta API key dari OpenAI dan menggunakan library(openai) untuk berkomunikasi, saya sudah bisa membuat perintah melalui R.

Sebagai contoh, jika saya hendak membuat beberapa images dari beberapa deskripsi berikut:

deskripsi = c("ultraman eating pizza",
              "batman play chess with messi",
              "soccer match in blizzard")

Saya bisa langsung men-generate semuanya dengan cara membuat custom function berikut:

library(openai)

image_open_AI = function(perintah) {
    hasil = create_image(perintah)
    url = hasil$data$url
    return(url)
}

Lalu saya eksekusi:

gambar = sapply(deskripsi,image_open_AI)

Lanjut, misalkan saya punya perintah sebagai berikut:

perintah = c("Cari long lat dari PT Nutrifood Indonesia",
             "A two-column spreadsheet of countries with highest vaccine ratio for covid 19")

Saya buat custom function berikut:

Lalu saya eksekusi:

sapply(perintah,hasil_open_ai)
## $`Cari long lat dari PT Nutrifood Indonesia`
## [1] "Longitude: 106.81416, Latitude: -6.26037"
## 
## $`A two-column spreadsheet of countries with highest vaccine ratio for covid 19`
## [1] "Country | Vaccine Ratio per 100 People" 
## [2] "---------------------------------------"
## [3] "United Arab Emirates | 133"             
## [4] "Israel | 63.8"                          
## [5] "Bahrain | 59.9"                         
## [6] "United Kingdom | 51.7"                  
## [7] "United States | 44.2"                   
## [8] "Chile | 38.3"                           
## [9] "United Arab Emirates | 33."

Remarks

Dari hasil di atas, kita bisa cek bahwa hasil geocode OpenAI masih belum akurat.

Terlepas dari ketidakakuratan ini, aplikasi lain dari integrasi ini adalah kita bisa meng-_embed_ kepintaran OpenAI ke dalam sistem kita sendiri. Misalkan, alih-alih mmebuat chatbot dari nol, kita bisa memanfaatkan kepintaran OpenAI ke dalam sistem chatbot kita sendiri (misalkan telegramBot dari R dengan otak dari OpenAI).


if you find this post helpful, support this blog by clicking the ads