8 minute read

Kamu kena darimana Kang?

Itulah pertanyaan terbanyak yang Saya terima di WhatsApp dan DM Instagram saat saya menginformasikan saya terkonfirmasi positif Covid 19 Rabu minggu lalu (14 Juli 2021).

Untuk teman-teman yang mengenal saya dengan baik pasti bertanya seperti itu. Kenapa?

Mereka tahu bahwa saya dan keluarga memiliki protokol kesehatan yang sangat amat ketat. Seketat apa?

  1. Kurir dan paket.
    • Di depan pagar, kami sediakan tempat untuk kurir menaruh paket. Sehingga kami tidak kontak dengan orang luar sama sekali.
    • Setelah kurir pergi, 5-10 menit kemudian baru saya akan mengambil paket tersebut.
    • Keluar ke teras, saya telah memakai masker dobel setelah masa-masa pemberitaan varian delta meningkat.
    • Semua paket disemprot dengan alkohol di teras sebelum dibuka sampai benar-benar basah dan ter-cover semua permukaannya.
    • Setelah dibuka, isi paket juga disemprot dengan alkohol sebelum dimasukkan ke dalam rumah.
  2. Makanan dan minuman dari luar.
    • Semua kemasan makanan dan minuman disemprot dengan alkohol. Isinya kemudian dipanaskan dengan microwave selama 1 - 3 menit.
    • Pernah kami membeli puding. DIpanaskan hingga meleleh dan mendidih. Hehe.
  3. Belanja kebutuhan sehari-hari.
    • Untuk belanja sayur, kami menggunakan SayurBox, Segari, atau layanan lainnya.
    • Untuk kebutuhan lain, saya bisa beli menggunakan klikIndomaret atau Tokopedia.
    • Bagaimana dengan Aqua dan gas? Semua dibeli dengan delivery service. Keduanya ditaruh di luar dengan cara bayar transfer.
  4. Bepergian keluar.
    • Kami memang meminimalisir pergi keluar. Bahkan sangat jarang. Kalaupun pergi hanya di dalam mobil saja.
    • Bahkan kami tidak bepergian keluar di bulan lalu. Kecuali saya dalam rangka vaksin.
    • Apakah saya kena pada saat vaksin? TIdak mungkin! Terlalu jauh jaraknya hingga masa gejala pertama.
  5. ART.
    • Semenjak awal pandemi 2020, ART yang biasa datang pulang - pergi tidak bekerja kembali di rumah kami.

Kenapa sih sampai begitu banget prokesnya?

Istri saya memiliki beberapa kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan kami sangat menjaga betul jangan sampai ada yang terpapar Covid 19 di rumah. Tapi qodarullah kejadian juga akhirnya.


Bagaimana rasanya Covid 19?

Alhamdulillah saya hanya mengalami gejala ringan saja. Kronologisnya seperti ini:

  1. Pada hari Senin dan Selasa (11 - 12 Juli 2021), saya sempat kehilangan suara karena banyak lendir di tenggorokan. Pada dua hari ini, saya masih sempat kardio selama 30 menit tanpa ada apa-apa.
  2. Pada Rabu pagi, si sulung sempat demam. Istri saya menyarankan agar saya tes antigen. Hasilnya ternyata positif. Saya akhirnya cek PCR istri dan anak-anak.
  3. Pada hari Kamis, hasil PCR istri dan anak-anak keluar. Alhamdulillah mereka semua negatif. Tapi karena si sulung sempat demam, akhirnya dia juga diisolasi. Istri saya juga meriang dan lemas seharian. Malamnya saya sempat meriang dan mata panas.
  4. Pada hari Jumat hingga Minggu, saya merasakan anosmia. Tidak bisa mencium bau dan aroma. Pengecapan juga berkurang.
  5. Pada hari Senin (18 Juli 2021), penciuman saya kembali normal. Semua terasa biasa saja. Hanya ada sesedikit batuk.

Kamis ini (22 Juli 2021) saya sudah kerja seperti biasa.

Bagaimana dengan si sulung?

Dia hanya merasakan demam sehari, selebihnya kembali normal tanpa ada gejala apapun.

Bagaimana dengan istri?

Alhamdulillah tidak ada demam, hanya meriang dan pusing saja. Entah apakah terinfeksi Covid 19 atau karena sempat stres dengan keadaan karena hasil PCRnya negatif.

Pada Sabtu dan Minggu kemarin dia sempat anosmia tapi hanya sebagian saja. Sekarang kondisinya sedang masa pemulihan.

Bagaimana dengan si bungsu?

Alhamdulillah tidak ada apa-apa.


Apa yang harus dilakukan?

Pertama, kalian tidak perlu panik. Segera lapor RT dan RW setempat. Mereka akan melaporkannya kepada Puskesmas terdekat.

Percayalah banyak banget orang baik di sekitar kita yang akan support macem-macem. Tetangga dan rekan-rekan mengirimi kami makanan selama masa isolasi mandiri.

Sayangnya tidak ada follow up yang berarti dari pihak Puskesmas. Semua tes PCR dan antigen yang saya lakukan adalah mandiri. Obat-obatan dan vitamin juga kami dapatkan dari keluarga yang notabene adalah nakes.

Perbanyak minum air putih dan vitamin saja. Karena ini adalah virus, jadi yang terpenting adalah imun tubuh.

Tapi berhubung respon tubuh orang berbeda-beda, saya sarankan untuk tetap berkonsultasi dengan nakes yah.

Jangan panik intinya! Saya sendiri menganggap Covid 19 ini hanya flu biasa untuk mensugesti respon tubuh saya dan keluarga.

InsyaAllah Senin 26 Juli saya dan istri akan tes kembali. Semoga sudah negatif yah, Aamiin.

Salam sehat ya…