REVIEW: Ikut Tes Potensi Akademik Bappenas Secara Online
Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) yang diselenggarakan oleh BAPPENAS.
Lho untuk apa ikut tes ini?
Jadi ketika saya mendaftarkan diri untuk kuliah lagi, salah satu persyaratan administratif yang harus ditunaikan adalah lulus TPA BAPPENAS (dalam skor tertentu) dan lulus tes bahasa Inggris (dalam skor tertentu). Karena saya masuk masih dalam kondisi pandemi, maka kedua persyaratan ini ditangguhkan hingga bulan Juli 2022.
Daripada dilakukan mepet-mepet, lebih baik saya selesaikan lebih awal!
Begitu pikir saya.
Maka setelah tahun baru lau, saya coba cari-cari informasi mengenai pelaksanaan TPA BAPPENAS. Bagaimana cara pendaftaran hingga pelaksanaan tes? Berikut review-nya:
Pendaftaran
Untuk mendaftar, rekan-rekan bisa membuka link Koperasi BAPPENAS. Pada halaman tersebut kita bisa langsung melihat jadwal pelaksanaan tes TPA terdekat pada bulan berjalan (dan juga bulan berikutnya).
Ujian dilaksanakan secara online atau offline, baik di Jakarta ataupun di beberapa kota lainnya. Kita bisa memilih ujian mana yang sesuai dengan jadwal kita.
Saat mendaftar, kita perlu membuat akun terlebih dahulu sebagai akun login dashboard untuk melihat berbagai informasi seputar tes. Setelah itu, kita perlu melakukan pembayaran melalui bank transfer. Proses konfirmasi pembayaran memakan waktu sekitar 2 jam (untuk kasus saya kemarin).
Oh iya, kemarin saya memilih untuk melakukan tes secara online. Biaya yang harus dibayarkan sekitar > R**p500.000.
Setelah terkonfirmasi, maka kita bisa melihat status riwayat pendaftaran menjadi terdaftar.
Perlu diingat yah, informasi resmi terkait penyelenggaraan TPA BAPPENAS sebaiknya langsung dilihat di situs Koperasi BAPPENAS saja. Jangan sampai mendaftar tes ke lembaga yang belum jelas kredibilitasnya.
Persiapan
Pada H-1 ujian, kita akan mendapatkan email dari panitia ujian terkait tata laksana ujian. Menurut saya, waktu ini cukup mendadak karena ada beberapa peralatan yang harus kita persiapkan terlebih dahulu. Apa saja?
- Komputer atau laptop berbasis Windows.
- Ini adalah salah satu persiapan yang rumit bagi saya karena di rumah hampir tidak ada laptop yang memiliki OS Windows. Setelah deg-degan memikirkan mau meminjam laptop dari keluarga, alhamdulillah laptop nyonya ternyata masih bisa di-boot ke Windows 10.
- Untuk apa sih perlu OS Windows? Jadi ada tiga aplikasi yang perlu di-install terlebih dahulu, yakni: Mozilla, SafeBrowser, Zoom (ini custom Zoom dari BAPPENAS). Tujuan utamanya adalah mencegah peserta melakukan kecurangan selama ujian berlangsung.
- Kaca besar.
- Kegunaan dari kaca ini adalah sebagai background kita. Jadi selama ujian, kaca tersebut harus diletakkan di belakang peserta ujian. Letaknya dibuat sedemikian sehingga pengawas ujian bisa melihat layar laptop kita dari kaca tersebut.
- Ini adalah bagian yang paling ribet, jadi kalau bisa luangkan waktu banyak untuk melakukan setting angle kaca dan laptop.
- Spidol non permanent dan whiteboard.
- Kita tidak diperkenankan untuk menggunakan kertas sebagai coretan menghitung. Kita hanya diperbolehkan untuk menggunakan spidol dan whiteboard.
- Semua coretan perhitungan selama ujian akan diperlihatkan kepada pengawas dan dihapus di depan mereka saat kita selesai mengerjakan ujian.
- Ruang ujian tertutup.
- Ini merupakan hal yang wajib! Jika memungkinkan tidak boleh ada orang lain di ruang ujian selain diri kita sendiri.
- Kelak sebelum ujian kita perlu memperlihatkan ruangan kita
secara
360
kepada pengawas.
- Koneksi internet bagus.
Pada H-1 juga kita akan dimasukkan ke dalam grup WA panitia ujian.
Untuk persiapan ujian, saya sendiri tidak melakukan persiapan khusus. Saya hanya perlu cukup tidur, istirahat, dan makan sebelum ujian.
Waktu Ujian
Sesaat sebelum ujian, kita perlu memperhatikan semua instruksi dari pengawas. Saat ujian, kita juga tinggal menjawab soal tersebut sesuai dengan kemampuan kita saja. Tidak perlu dibawa stres.
Ujian berupa pilihan ganda tanpa ada bobot minus jika salah menjawab.
Saran saya terkait soal yang melibatkan perhitungan, kita tidak diperkenankan menggunakan kalkulator. Kenapa begitu? Karena memang soal tersebut didesain bisa diselesaikan tanpa menggunakan kalkulator. Justru kalau kita gunakan kalkulator, kita bisa bingung karena tidak ada jawaban eksaknya di pilihan jawaban.
Peserta akan dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil yang diawasi oleh seorang pengawas. Setelah selesai mengerjakan ujian, kita akan diarahkan oleh pengawas untuk melaporkan kegiatan kita selama ujian kepada kepala pengawas.
Pasca Ujian
Nilai dan hasil akhir ujian akan ada pada H+3 di situs dashboard Koperasi BAPPENAS. Sementara sertifikat akan dikirimkan ke alamat rumah sesuai dengan alamat yang kita informasikan di awal pendaftaran.