5 minute read

Hari ini tepat seminggu setelah saya menerima suntikan pertama dosis vaksin Sinovac. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan vaksin dari kantor yang bekerja sama dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). Vaksinasi tersebut diselenggarakan di Gedung SMESCO Jakarta.

Setelah divaksin, beberapa efek samping yang saya alami adalah pusing dan ngantuk. hehe

Efek samping tersebut saya alami selama dua hari.


Progress Vaksinasi

Akibat varian delta yang mengganas dalam beberapa pekan belakangan ini, pemerintah berusaha mengebut proses vaksinasi kepada semua warga, tidak terkecuali. Ditargetkan dalam sehari ada satu juta vaksin yang diberikan. Menurut saya pribadi, langkah yang dilakukan ini sudah terlambat.

Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, seharusnya sudah ada mix proportion target vaksin antara lansia dan usia produktif. Jadi tidak harus menunggu lansia selesai terlebih dahulu!

Saya mengambil data progress vaksinasi dunia di situs Our World in Data, saya akan coba bandingkan progress vaksinasi Indonesia dengan beberapa negara lain sebagai berikut:

Fig1. Progress Vaksinasi

Fig1. Progress Vaksinasi

Dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, tampaknya pemerintah harus bekerja lebih keras lagi agar semakin banyak masyarakat yang divaksin.

Jangan sampai herd immunity bisa tercapai gara-gara kasus alami.


Pemberitaan Terkait Vaksin

Pagi ini saya melakukan scraping terhadap 2.700 latest headline news di situs detik.com yang mengandung kata vaksin. Apa saja yang saya temukan?

Pertama-tama saya akan buat wordcloud dari headlines tersebut:

Fig2. Wordcloud

Fig2. Wordcloud

Ternyata Astrazeneca lebih banyak masuk headline dibandingkan Sinovac. Hal ini wajar karena dalam beberapa pekan terakhir pemerintah sedang menghabiskan stok vaksin Astrazeneca.

Sekarang saya akan buat bigrams-nya:

Fig3. Bigrams

Fig3. Bigrams

Kita bisa lihat beberapa topik berita yang sering muncul ada di headlines tersebut. Teman-teman bisa menelaah sendiri hasil di atas.


Jenis Vaksin Covid 19

Sepengetahuan saya selama ini, baru ada 2+1 jenis vaksin yang telah digunakan di Indonesia, yakni:

  1. Sinovac,
  2. Astrazeneca, dan
  3. Nusantara.

Kalau diperhatikan dengan seksama, ketiganya masuk ke dalam wordcloud headlines berita di atas.

Apakah kalian tahu bahwa sebenarnya sudah ada 147 kandidat vaksin Covid-19 di dunia? Namun baru 19 yang sudah disetujui penggunaannya.

Saya mengambil data dari situs Track Vaccines sebagai berikut:

Fig4. Phase Vaksin

Fig4. Phase Vaksin

Sekarang kita lihat apa saja 19 vaksin yang telah mendapatkan approval:

Fig5. 19 Approved Vaccines

Fig5. 19 Approved Vaccines

Astrazeneca menjadi vaksin yang paling banyak disetujui penggunaannya di dunia.

Hal yang menarik juga adalah ternyata Sinopharm, merek vaksin yang hendak akan digunakan di Indonesia dengan skema vaksin gotong royong, ternyata sudah disetujui di banyak negara dibandingkan Sinovac.

Mari kita lihat network diagram negara-negara mana saja yang telah menyetujui vaksin tersebut.

Saya hanya memilih 8 vaksin yang memiliki approval terbanyak:

Fig6. Network Vaccines - Countries

Fig6. Network Vaccines - Countries

Catatan: warna yang berbeda menandakan jenis vaksin yang berbeda.


if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.