Serba-Serbi Vaksin Covid 19: Penelusuran Data
Hari ini tepat seminggu setelah saya menerima suntikan pertama dosis vaksin Sinovac. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan vaksin dari kantor yang bekerja sama dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). Vaksinasi tersebut diselenggarakan di Gedung SMESCO Jakarta.
Setelah divaksin, beberapa efek samping yang saya alami adalah pusing dan ngantuk. hehe
Efek samping tersebut saya alami selama dua hari.
Progress Vaksinasi
Akibat varian delta yang mengganas dalam beberapa pekan belakangan ini, pemerintah berusaha mengebut proses vaksinasi kepada semua warga, tidak terkecuali. Ditargetkan dalam sehari ada satu juta vaksin yang diberikan. Menurut saya pribadi, langkah yang dilakukan ini sudah terlambat.
Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, seharusnya sudah ada mix proportion target vaksin antara lansia dan usia produktif. Jadi tidak harus menunggu lansia selesai terlebih dahulu!
Saya mengambil data progress vaksinasi dunia di situs Our World in Data, saya akan coba bandingkan progress vaksinasi Indonesia dengan beberapa negara lain sebagai berikut:
Dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, tampaknya pemerintah harus bekerja lebih keras lagi agar semakin banyak masyarakat yang divaksin.
Jangan sampai herd immunity bisa tercapai gara-gara kasus alami.
Pemberitaan Terkait Vaksin
Pagi ini saya melakukan scraping terhadap 2.700
latest headline
news di situs detik.com yang mengandung kata
vaksin. Apa saja yang saya temukan?
Pertama-tama saya akan buat wordcloud dari headlines tersebut:
Ternyata Astrazeneca lebih banyak masuk headline dibandingkan
Sinovac. Hal ini wajar karena dalam beberapa pekan terakhir
pemerintah sedang menghabiskan stok vaksin Astrazeneca
.
Sekarang saya akan buat bigrams-nya:
Kita bisa lihat beberapa topik berita yang sering muncul ada di headlines tersebut. Teman-teman bisa menelaah sendiri hasil di atas.
Jenis Vaksin Covid 19
Sepengetahuan saya selama ini, baru ada 2+1
jenis vaksin yang telah
digunakan di Indonesia, yakni:
- Sinovac,
- Astrazeneca, dan
- Nusantara.
Kalau diperhatikan dengan seksama, ketiganya masuk ke dalam wordcloud headlines berita di atas.
Apakah kalian tahu bahwa sebenarnya sudah ada
147
kandidat vaksin Covid-19 di dunia? Namun baru19
yang sudah disetujui penggunaannya.
Saya mengambil data dari situs Track Vaccines sebagai berikut:
Sekarang kita lihat apa saja 19
vaksin yang telah mendapatkan
approval:
Astrazeneca menjadi vaksin yang paling banyak disetujui penggunaannya di dunia.
Hal yang menarik juga adalah ternyata Sinopharm, merek vaksin yang hendak akan digunakan di Indonesia dengan skema vaksin gotong royong, ternyata sudah disetujui di banyak negara dibandingkan Sinovac.
Mari kita lihat network diagram negara-negara mana saja yang telah menyetujui vaksin tersebut.
Saya hanya memilih 8
vaksin yang memiliki approval terbanyak:
Catatan: warna yang berbeda menandakan jenis vaksin yang berbeda.
if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.