4 minute read

Selama pandemi ini setidaknya sudah beberapa kali saya mengisi sesi webinar baik yang formal atau informal. Jujur, saya bukanlah orang yang paling pintar dalam dunia data science ini. Saya hanya mau sharing atas pengalaman saya selama ini.

Ilmu itu baru berguna saat diaplikasikan dan disebarkan.

Begitu prinsip saya. Toh selama webinar, dari QnA yang ada, saya bisa belajar hal baru juga lho.

Sekarang saya mau cerita mengenai pengalaman saya mengisi dua sesi webinar formal saja yah.

@urun.id

Tahun 2010 lalu saya bekerja di multinational market research agency sebagai salah satu member tim Business to Consumer Research. Dalam tim tersebut, ada dua tim kecil lagi yakni: kuantitatif dan kualitatif. Saya masuk ke dalam tim kuantitati yang selalu ikutan kalau ada project kualitatif. Di sana saya bertemu dan berkenalan dengan teman saya bernama Aurel.

Singkat cerita, di suatu sore yang cerah dia menghubungi saya untuk bisa sharing terkait aplikasi dan kegunaan data science di komunitasnya. Komunitasnya berisi mahasiswa-mahasiswa dan alumni-alumni salah satu Universitas Negeri termasyhur di Yogyakarta.

Hal yang saya bahas pada webinar ini lebih ke perkenalan terkait data science itu apa. QnA yang muncul banyak terkait aplikasinya di banking dan kesehatan.

Mengenai banking saya bisa bercerita mengenai kompetisi Finhacks ID yang dulu pernah saya ikuti.

Sementara mengenai kesehatan, saya bercerita mengenai bagaimana AI digunakan untuk membantu membuat alat deteksi cepat COVID-19.

Selain itu, saya meng-encourage teman-teman mahasiswa agar mau mengoprek data publik dan membuat semacam citizen journalism dari data tersebut. Saya memberikan contoh mengenai artikel terkait kecelakaan di Tol Cipularang yang pernah saya tulis di sini.

@loopinc.id

Istri saya adalah lulusan psikologi dari Universitas Padjajaran. Salah satu teman kuliahnya mendirikan start up yang bergerak di dunia HR bernama loopinc.peoplesolutions.

Kali ini fokus webinarnya lebih ke career as data science.

Hal yang menarik adalah banyak QnA terkait aplikasi data science di dunia HR. Ada satu hal yang saya baru sadar, bahwa saya belum pernah menuliskan pengalaman-pengalaman saya terkait HR di blog ini. Padahal HR biasanya memiliki data yang banyak sekali di perusahaan. Mulai dari rekrutmen, training, absensi, sampai payroll memiliki data yang bisa dieksploasi dan eksploitasi.

Selain itu satu bahasan yang penting juga adalah bagaimana caranya agar bisa meyakinkan pemegang keputusan di perusahaan untuk bisa mengambil keputusan based on data. Bukan untuk mempertentangkan intuisi dengan data, tapi setidaknya mengambil keputusan berdasarkan evidence lebih baik dibandingkan tidak sama sekali.