Mengetahui Market Condition dari Data Market Share
Sebagai seorang market researcher, ada saatnya saya harus menghitung market share dari suatu industri tertentu. Biasanya market share disajikan dalam bentuk pie chart. Kemudian dilakukan analisa sederhana seperti:
- Berapa pemain dalam market tersebut?
- Analisa pareto untuk melihat siapa saja market leader-nya dan kenapa mereka bisa menjadi market leader.
Kali ini, saya mau share salah satu metode untuk mengukur kompetisi yang ada di suatu market dengan bermodalkan data market share, yakni dengan menghitung suatu metrik bernama Herfindahl-Hirschman Index (HHI).
Herfindahl-Hirschman Index (HHI) adalah alat pengukuran konsentrasi market yang dikembangkan untuk menilai tingkat persaingan dalam suatu industri. Indeks ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Orris C. Herfindahl pada tahun 1950 dalam disertasinya tentang konsentrasi di industri pertambangan, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Albert O. Hirschman pada tahun 1964. Awalnya, Hirschman menggunakan indeks serupa dalam bukunya The Paternity of an Index, yang menginspirasi penggabungan konsep keduanya. Pada 1982, U.S. Department of Justice dan Federal Trade Commission (FTC) secara resmi mengadopsi HHI sebagai standar untuk mengevaluasi merger dan akuisisi, menjadikannya alat kunci dalam kebijakan antitrust.
Secara matematis, HHI dihitung dengan menjumlahkan kuadrat pangkat market share setiap perusahaan dalam industri. Nilainya berkisar dari mendekati nol (pasar sangat tersebar) hingga 10.000 (monopoli murni). Berikut adalah formulanya:
Di mana: menunjukkan
berapa banyak pemain dalam market tersebut dan
menunjukkan persentase market share pemain
.
Misalnya, industri dengan empat perusahaan masing-masing memegang 25% market share memiliki HHI 25² + 25² + 25² + 25² = 2.500.
Semakin tinggi nilainya, semakin terkonsentrasi market tersebut, yang berpotensi mengurangi persaingan.
Regulator sering menggunakan HHI untuk mengklasifikasikan market menjadi tiga kategori:
- Tidak terkonsentrasi (HHI di bawah 1.500),
- Moderately concentrated (HHI di antara 1.500–2.500), dan
- Highly concentrated (HHI di atas 2.500).
Sekarang akan saya coba jelaskan masing-masing kategori market di atas:
Market yang Tidak Terkonsentrasi
Market yang tidak terkonsentrasi (unconcentrated market) adalah struktur market di mana tidak ada satu atau beberapa perusahaan yang mendominasi. Market share tersebar merata di antara banyak pesaing, sehingga tingkat persaingan tinggi. Dalam Herfindahl-Hirschman Index (HHI), market ini memiliki nilai di bawah 1.500, menunjukkan fragmentasi yang sehat.
Kelebihan Market Tidak Terkonsentrasi
- Persaingan Sehat
- Perusahaan bersaing secara adil melalui inovasi, harga, dan kualitas, yang menguntungkan konsumen.
- Rendahnya Risiko Monopoli
- Tidak ada pemain dominan yang bisa memanipulasi harga atau supply, mengurangi eksploitasi terhadap konsumen.
- Peluang bagi Pendatang Baru
- Hambatan masuk rendah, memungkinkan startup atau usaha kecil berkembang.
- Resiliensi Ekonomi
- Ketika satu perusahaan gagal, dampaknya tidak sistemik karena ketergantungan pada satu entitas minimal.
Kekurangan Market Tidak Terkonsentrasi
- Efisiensi Terbatas
- Perusahaan kecil mungkin kurang mampu mencapai economies of scale, berpotensi meningkatkan biaya produksi.
- Inovasi Lambat
- Perusahaan kecil sering kekurangan sumber daya untuk riset dan pengembangan (R&D) dibanding pemain besar.
- Ketidakstabilan Pasar
- Persaingan ketat bisa memicu perang harga yang tidak sehat, mengurangi profitabilitas dan keberlanjutan bisnis.
- Fragmentasi Layanan
- Konsumen mungkin menghadapi ketidakkonsistenan kualitas (misalnya: layanan logistik dari banyak vendor kecil).
Moderately Concentrated Market
Moderately concentrated market (cukup terkonsentrasi) adalah struktur market di mana beberapa perusahaan memegang market share signifikan, tetapi tidak mendominasi secara ekstrem. Dalam Herfindahl-Hirschman Index (HHI), pasar ini memiliki nilai di antara range 1.500–2.500, menunjukkan adanya persaingan terbatas dengan beberapa pemain kunci.
Kelebihan Moderately Concentrated Market
- Keseimbangan antara Persaingan dan Efisiensi
- Perusahaan besar bisa mencapai economies of scale, menekan biaya produksi, sementara persaingan tetap terjaga.
- Stabilitas Pasar
- Dominasi terbatas oleh beberapa pemain mengurangi volatilitas dibanding market yang sangat tersebar (unconcentrated).
- Inovasi Terkendali
- Perusahaan punya sumber daya untuk berinovasi tetapi tetap terpacu oleh pesaing.
- Kemudahan Regulasi
- Regulator lebih mudah memantau risiko monopoli dibanding pasar highly concentrated, sekaligus mendorong kompetisi.
Kekurangan Moderately Concentrated Market
- Risiko Kolusi Terselubung
- Perusahaan dominan mungkin bersekongkol secara tidak resmi (misalnya: menetapkan harga mirip tanpa kesepakatan terbuka).
- Hambatan Masuk untuk Pendatang Baru
- Pangsa pasar yang sudah terbagi di antara pemain mapan menyulitkan startup atau pesaing kecil untuk berkembang.
- Ketergantungan pada Beberapa Pemain
- Gangguan pada satu perusahaan besar (misalnya: krisis finansial) bisa berdampak sistemik pada pasar.
- Potensi Eksploitasi Konsumen
- Jika persaingan tidak diawasi ketat, perusahaan bisa menaikkan harga atau mengurangi kualitas layanan.
Highly Concentrated Market
Highly concentrated market (sangat terkonsentrasi) adalah struktur market di mana sebagian besar market share dikuasai oleh sedikit perusahaan, bahkan mendekati monopoli atau oligopoli murni. Dalam Herfindahl-Hirschman Index (HHI), pasar ini memiliki nilai di atas 2.500, menunjukkan dominasi ekstrem oleh beberapa pemain.
Kelebihan Highly Concentrated Market
- Efisiensi Tinggi melalui Economies of Scale
- Perusahaan besar bisa memproduksi massal dengan biaya per unit lebih rendah.
- Stabilitas Pasokan dan Harga
- Kontrol terpusat mengurangi fluktuasi harga.
- Kemampuan Investasi dalam Inovasi Besar
- Perusahaan dominan punya sumber daya untuk riset mahal.
- Simplifikasi Regulasi
- Pemerintah lebih mudah mengawasi beberapa aktor kunci dibanding banyak pemain kecil.
Kekurangan Highly Concentrated Market
- Risiko Monopoli dan Eksploitasi
- Perusahaan bisa menetapkan harga tinggi atau mengurangi kualitas layanan.2. Hambatan Masuk Tinggi
- Startup atau pesaing baru sulit bersaing.
- Inovasi Terhambat
- Kurangnya persaingan mengurangi insentif untuk berinovasi (contoh: lambatnya pengembangan layanan baru di pasar oligopoli).
- Kerentanan Sistemik
- Gagalnya satu pemain dominan bisa melumpuhkan sektor strategis.
Indeks Beberapa Market di Indonesia
Dari paparan di atas, saya akan hitung HHI di dua market di Indonesia sebagai berikut:
[1] "HHI dari market ini adalah: 3176.59"
[1] "HHI dari market ini adalah: 1883.61"
Kira-kira dari nilai HHI di atas, apa yang bisa kita simpulkan dari kedua market tersebut?
Penerapan HHI
HHI memiliki aplikasi luas dalam kebijakan antitrust dan analisis pasar. Di Amerika Serikat, regulator menggunakan HHI untuk menilai dampak merger terhadap persaingan. Jika suatu merger meningkatkan HHI lebih dari 200 poin di market yang sudah terkonsentrasi, transaksi tersebut mungkin ditolak atau memerlukan revisi. Contohnya, pada 2016, Departemen Kehakiman AS menggugat untuk mencegah merger antara Halliburton dan Baker Hughes karena HHI di beberapa segmen industri perminyakan akan melonjak drastis, berpotensi memonopoli layanan tertentu.
Selain di AS, HHI juga digunakan di berbagai negara, termasuk Uni Eropa dan Jepang, dengan penyesuaian sesuai konteks lokal. Di sektor perbankan, HHI membantu mengukur risiko sistemik jika terlalu banyak aset terkonsentrasi di beberapa bank. Namun, indeks ini memiliki keterbatasan, seperti mengabaikan hambatan masuk pasar atau dinamika persaingan global. Misalnya, pasar dengan HHI tinggi mungkin tetap kompetitif jika ada ancaman pendatang baru atau inovasi disruptif.
Perkembangan terbaru HHI mencakup adaptasi di era digital, di mana dominasi perusahaan teknologi seperti Google atau Amazon menantang pengukuran tradisional. Beberapa ekonom menyarankan modifikasi HHI dengan memasukkan metrik seperti data pengguna atau kapitalisasi pasar. Meski demikian, HHI tetap menjadi pilar penting dalam analisis pasar, menggabungkan kesederhanaan matematis dengan wawasan mendalam tentang struktur industri. Keberadaannya terus relevan seiring evolusi pasar global dan kompleksitas persaingan bisnis modern.
if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.