10 minute read

Untuk mengakses suatu situs di internet, kita memerlukan browser. Kita mengenal beberapa browsers yang populer seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Safari, dan Opera. Chrome dikenal dengan kecepatan dan integrasinya dengan layanan Google, sementara Firefox dihargai karena privasi dan kebebasan penggunaannya. Edge, yang berbasis Chromium, menawarkan optimasi untuk Windows dan fitur produktivitas. Browsers ini terus diperbarui untuk meningkatkan keamanan dan pengalaman pengguna, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak orang.

Di sisi lain, ada browsers yang kurang dikenal atau jarang digunakan karena berbagai alasan, seperti fitur yang terbatas, antarmuka yang kurang menarik, atau kurangnya dukungan pengembang. Contohnya adalah SeaMonkey, Pale Moon, atau Lynx. SeaMonkey dan Pale Moon lebih ditujukan untuk pengguna spesifik yang mengutamakan kesederhanaan atau nostalgia, sementara Lynx adalah browser berbasis teks yang digunakan untuk keperluan teknis. Meskipun memiliki pengguna setia, browsers ini kalah bersaing dalam hal popularitas dan jarang menjadi pilihan utama bagi kebanyakan pengguna internet.

Pada tulisan ini, saya akan membahas satu browser unik bernama Lynx.


Sejarah Lynx

Lynx adalah salah satu browser web tertua yang masih ada, pertama kali dikembangkan pada tahun 1992 oleh sekelompok mahasiswa dan staf di University of Kansas. Awalnya, Lynx dibuat sebagai proyek eksperimen untuk menavigasi dokumen hypertext sebelum World Wide Web menjadi populer. Karena dirancang untuk sistem Unix, Lynx cepat diadopsi oleh pengguna yang mengutamakan efisiensi dan aksesibilitas melalui antarmuka berbasis teks. Meskipun teknologi web telah berkembang pesat, Lynx tetap dipertahankan sebagai alat yang berguna dalam lingkungan teknis tertentu.

Fitur Utama Lynx

Sebagai browser berbasis teks, Lynx tidak mendukung gambar, video, atau elemen multimedia modern. Namun, keunggulannya terletak pada kecepatan, konsumsi sumber daya yang minimal, dan kemampuan mengakses konten web dalam bentuk teks murni. Lynx sangat berguna untuk pengguna dengan koneksi internet lambat, tunanetra yang mengandalkan screen reader, atau administrator sistem yang perlu menelusuri web melalui terminal. Selain itu, Lynx mendukung protokol internet seperti HTTP, HTTPS, FTP, dan Gopher, menjadikannya alat serbaguna untuk navigasi dasar.

Kegunaan Modern Lynx

Meskipun terkesan kuno, Lynx masih digunakan hingga hari ini, terutama dalam pengujian aksesibilitas website, crawling data, atau bekerja di server tanpa antarmuka grafis. Banyak pengembang web menggunakannya untuk memeriksa apakah situs mereka dapat diakses oleh perangkat atau jaringan dengan kemampuan terbatas. Selain itu, Lynx menjadi pilihan bagi mereka yang menghargai privasi, karena tidak menjalankan script atau melacak aktivitas pengguna seperti browser modern. Keberadaannya membuktikan bahwa fungsionalitas sederhana tetap relevan di era web yang kompleks.

Antarmuka Lynx

Karena Lynx berbasis teks, maka jangan bayangkan bentuknya seperti Chrome atau browser lainnya. Kita bisa mengakses Lynx menggunakan terminal alias command line interface.

Proses Instalasi

Proses instalasinya cukup mudah, di Linux silakan run skrip berikut ini:

sudo apt install lynx

Dalam hitungan detik, Lynx siap digunakan.

Cara Menggunakan

Untuk mengakses situs, silakan ketikan lynx nama_situs dan tunggu hingga website tampil.

Saya berikan contoh sebagai berikut ya:

lynx google.com

Berikut adalah tampilan dari google.com:

Berikut adalah beberapa tombol keyboard (key) yang memiliki fungsi penting dalam browser Lynx, beserta penjelasan singkat penggunaannya:

1. Navigasi Dasar

  • ↑ (Panah Atas) / ↓ (Panah Bawah) – Pindah ke link sebelumnya/selanjutnya.
  • → (Panah Kanan) / Enter – Membuka link yang dipilih.
  • ← (Panah Kiri) / Backspace – Kembali ke halaman sebelumnya.
  • Space / +Scroll ke bawah (seperti Page Down).
  • -Scroll ke atas (seperti Page Up).

2. Pencarian dan Browsing Cepat

  • / – Cari teks dalam halaman (mirip Ctrl+F di browser modern).
  • n – Lanjutkan pencarian ke hasil berikutnya.
  • g – Buka prompt untuk memasukkan URL baru.
  • Ctrl+G – Berhenti memuat halaman (batal loading).
  • m – Kembali ke halaman utama (homepage).
  • a – Tambahkan halaman saat ini ke bookmark.
  • v – Lihat daftar bookmark.
  • d – Unduh (download) file dari link yang dipilih.
  • = – Lihat informasi teknis halaman (URL, judul, dll.).

4. Pengaturan dan Bantuan

  • o – Buka menu opsi (settings).
  • h / ? – Tampilkan layar bantuan (help).
  • Ctrl+R – Muat ulang (refresh) halaman.
  • q – Keluar (quit) dari Lynx (akan muncul konfirmasi).

Jika lupa, tekan ? untuk melihat daftar lengkap perintah.

Coba kita akan cari blog ikanx101.com di google tadi.


Manfaat dari Lynx

Dari deskripsi di atas, saya akan coba bahas manfaat dari Lynx untuk melakukan web scraping. Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan, saya akan bahas satu-persatu sebagai berikut:

1. Save page ke bentuk teks

Kita bisa menyimpan teks dari suatu situs ke dalam file berformat .txt. Contohnya skrip berikut ini:

lynx -dump -nolist "https://ikanx101.com/blog/ai-riset/" > output.txt

2. Save multiple pages ke bentuk teks

Kita juga bisa menyimpan multiple pages ke dalam satu file berformat .txt. Caranya adalah dengan membuat skrip bash. Misalkan saya buat skrip.sh dengan isi berikut ini.

#!/bin/bash
urls=("https://ikanx101.com/blog/ai-riset/" "https://ikanx101.com/blog/mini-os/")

for url in "${urls[@]}"; do
  lynx -dump -nolist "$url" >> scraped_data.txt
done

Setelah itu, saya akan run skripnya di terminal dengan cara:

chmod +x skrip.sh
./skrip.sh

3. Save tables ke bentuk json

Kita juga bisa save tabel dalam website ke dalam file format .json berikut ini:

lynx -source "https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-dinamis" | pup 'table tr json{}' > output.json

Bagaimana? Seru kan ya? Hehe


if you find this article helpful, support this blog by clicking the ads.